Menilik Pemilih Perempuan, Ngopi Bone Bahas "Makkunrai Mappatentu"

Daftar Isi




BONE,TRENDSULSEL---Menilik Pemilih Perempuan Yang Lebih Dominan Dibanding Pemilih Laki-Laki Di Kabupaten Bone, Media Online Boneku menggelar Ngobrol Pemilu (Ngopi) Bone dengan tema "Makkunrai Mappatentu" (perempuan menjadi penentu).

Beberapa waktu lalu, KPU Bone menetapkan DPS sebanyak 591.973 orang. Dengan rincian 308.132 pemilih perempuan dan 283.841 pemilih laki-laki. bisa disimpulkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam suksesnya Pemilukada.

Hadir sebagai narasumber Komisioner Bawaslu Bone Rozhali Putra Badaruddin, Komisioner KPU Bone Abdul Azis, Ketua Apdesi Sul-Sel, Sri Rahayu Usmi, Mantan Komisioner KPU dan Bawaslu Bone Hj. Hernida Mahmud serta perwakilan Pemda Bone, Kabag Tata Pemerintahan Setda Bone Muh. Suhdi.

Hadir pula Bahtiar Parenrengi Jurnalis Metro TV yang memandu jalannya Ngopi Bone yang digelar Di Bunir Cafe, Jl. Jend. Sudirman, Kota Bone, Ahad Malam (8/9/2024).

Salah satu peserta ngopi bone, Jurnalis Sultrakita Wardha mempertanyakan keterwakilan perempuan 30 persen sesuai tema yang diangkat.

"Mengingat Pasal 6 ayat (5) UU tersebut menyatakan bahwa : Komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30%. Begitupun berbicara parlemen, UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu mengatur agar komposisi penyelenggara Pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30 persen. namun, di DPRD Bone perwakilan perempuan hanya lima, Komisioner KPU tidak ada keterwakilan perempuan, untung bawaslu ada satu. bisa disimpulkan bahwa perempuan memang harus dicerahkan dalam menggunakan hak pilihnya. pun, harus diberi kesempatan seluas luasnya untuk berkompetisi" Ujar wardha.

Lanjutnya, "bagaimana narasumber menanggapi keterwakilan perempuan di bone, apa kiat untuk mendongkrak partisipasi perempuan yang edukatif. sehingga perempuan sadar dirinya memiliki potensi besar dalam pembangunan daerah kedepan".

Menanggapi hal itu, Pemerhati Perempuan Hj. Hernida Mahmud mengatakan, sebenarnya aturan mengharuskan keterwakilan 30 persen perempuan itu merupakan salah satu perjuangan perempuan. aturan itu tidak tiba-tiba muncul. butuh proses perjuangan panjang.jika dikatakan tidak ada kiat itu tidak benar. aktivis dan pemerhati perempuan terus berjuang dengan kesetaraannya.

"Terkait dengan keterwakilan pada penyelenggara dan parlemen, saya pernah mewakili keterwakilan perempuan di KPU dan Bawaslu Bone.tak bisa dipungkiri, ekosistem kompetisi yang begitu besar. ditambah atmosfir yang tidak begitu sehat. harus diakui itu" tukasnya.

Dikatakannya lagi, "Waktu di KPU dan Bawaslu Bone saya selalu mendorong ditiap tingkatan penyelenggara harus ada keterwakilan perempuan. memang butuh perjuangan panjang semoga kedepan bisa diapresiasi. seperti halnya malam ini, salah satu bukti konkrit suara perempuan bisa didengarkan".

"Tidak bisa dipungkiri peran perempuan memang memiliki peran strategis dalam mempengaruhi pilihan di tiap keluarganya. misalnya saya seorang ibu, tentu anak-anak saya meminta pandangan dalam memilih. itu contoh yah" Katanya lagi.

"Yang terpenting saat ini bagaimana perempuan itu mengajarkan Keadilan kejujuran dan integritas itu yg harus di bagun dahulu di lingkungan kita. Insya Allah pelan-pelan akan ada perubahan" Ungkap Hernida.

Ngopi Bone sedianya telah digelar enam kali oleh Boneku.com. berbagai kalangan hadir, seperti akademisi, mahasiswa hingga jurnalis.(lim)

Artikel ini telah dibaca sebanyak kali